Perjalanan
ini saya mulai bersama 12 teman lainya. Berawal dari jenuhnya dengan kuliah,
akhirnya kita putuskan untuk bolos kuliah dan memilih liburan agar otak tidak
hanya tau tentang teori-teori saja. Kebetulan salah satu temen saya Chendwi
mempunyai villa deket Cibodas Cianjur, letaknya tidak terlalu jauh dari pos
pendaftaran Taman Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Setalah semuanya setuju untuk
berlibur di Villa temen saya, akhirnya kita persiapkan diri dan besoknya kita
berangkat.
Kita memilih
motor sebagai kendaraan yang menemani kita untuk menempuh jauhnya jarak Bandung
– Cianjur. Karena tempat tinggal kita yang berjauhan jadi Kita memilih meetpoint di Cimahi yaitu rumah temen
saya Gilang, agar lebih dekat dengan tujuan. Perjalanan kita mulai jam 22.00
WIB dari Cimahi dengan rute Padalarang – Cianjur – Cibodas. Kita sengaja
memilih jalan malam agar tidak terkena macet. Sekitar jam 00.30 kita sudah
sampai di Villa teman saya.
Setibanya di Villa kita tidak langsung beristirahat
melainkan meributkan tujuan wisata kita besok. Saya coba memberi masukan untuk
mendaki gunung Gede Pangrango. Temen saya pertamanya tidak yakin karena
diantara kita Cuma saya dan Chendwi yang mempunyai pengalaman naik gunung, lalu
persiapan kita juga bukan untuk ke gunung. Tapi setelah saya sotahu dan bilang ke teman-teman saya bahwa diatas sana ada warung (pengalaman saya ke Papandayan, bahwa di gunung ada warung), alhasil pemikiran temen saya jadi berubah perlahan demi perlahan. setelah mempunyai rasa
penasaran dan terpancing juga setelah menanyakan kepada Om Google tentang
Gunung Gede Pangrango. Akhirnya saya memberikan masukan lagi agar pendakiannya
tidak ngecamp atau pulang pergi dan biasa disebut ‘tektok’, lalu pendakian kita
mulai dari malam hari. Awalnya temen-temen saya masi ragu tapi akhirnya mau
juga.
Esok paginya
jam 10.00 WIB, saya dan Gilang mencoba mengurus simaksi pendakidan ke kantor
pendaftaran TNGGP, karena kalo dilihat di web kalo mau mendaki ke TNGGP harus
boking maksimal satu minggu sebelumnya. Karena yang mendaki tidak terlalu
banyak dan masih ada kuota untuk hari ini, akhirnya kita dapat registrasi on
the spot. Harga tiket masuk perorangnya cukup mahal yaitu Rp.22.500 perhari
untuk hari biasa. Harga tiketnya sama dengan semeru ketika hari libur. Sekitar
jam 13.30 WIB, akhirnya selesai juga masalah simaksi. Waktu yang cukup lama
untuk mendapatkan simaksi karena terpotong jam istirahat dan pelayanan yang
menurut saya sangat sangat kurang oleh mbak-mbak penjaganya. (tapi untuk sekarang saya
tidak tahu apakah masih seperti itu.) ouh iyah, dari keduabelas teman saya, ada
dua wanita dan yang ikut hanya 11 saja, satu lagi wanita tinggal di villa.
Setelah beres mengurus simakasi, kita putuskan istirahat karena malamnya kita
akan mendaki.
Sehabis
maghrib kita persiapkan perlengkapan makanan dan obat-obatan seadanya. untuk
selama pendakian, iyah persiapkan itu saja, tidak ada persiapan alat-alat untuk
mendaki. Hehe, karena memang liburan ini sangat dadakan dan awalnya kita tidak
merencanakan untuk ke gunung.
Jam 20.00
WIB kita berangkat dari villa dengan 11 cowo dan 1 cewe. Jam 20.30 WIB kita
sudah berada di pos pemeriksaan. Pemeriksaan di TNGGP sangat ketat sekali,
bahkan kita hampir saja tidak jadi mendaki karena perlengkapan yang kita bawa
tidak memadai, tapi kita berusaha mengobrol dan melobi bahwa kita tidak akan
ngecamp, kita hanya mendaki sampai puncak lalu langsung turun. Akhirnya kita
diperbolehkan mendaki.
Jam 21.00
kita mulai pendakian kita setelah berdoa. Menurut saya pendakian Gunung Gede
Pangrango melalui Cibodas sangatlah membuat bete dan melelahkan karena kita
harus menaiki anak tangga terus sampai nanti bertemu air panas dan kandang
badak. Setelah berjalan 40 menit ternyata teman saya yang cewe tidak kuat lagi untuk
melanjutkan perjalanan, dia meminta untuk turun. Kebetulan ada kelompok yang
baru turun, Karena keegoisan kita semua akhirnya kita titipkan temen kita
kepada kelompok tersebut untuk menemaninya sampai bawah, hehehe. Kita semua
lanjut berjalan lagi.
Jam 01.30
WIB kita sampai di kandang badak. ini pos peristirahatan terakhir, untuk kamu
yang ingin muncak. Disinilah terjadi drama yang membuat saya merasa bersalah
karena sudah mengajak teman saya mendaki malam dan tanpa persiapan matang. Kaki
teman saya Rio mengalami kram dan dia memilih untuk tidak muncak, sedangkan
saya tidak membawa perlatan ngecamp. Akhirnya saya mencoba menitipkan teman
saya di tenda orang. Tapi ternyata Rio
tidak sendirian, Chendwi dan Lutfi bersiap menemaninya. Setelah masalah beres
akhirnya kita melanjutkan lagi perjalan, tidak lama berjalan kita menemukan
perimpangan jalan antara ke puncak Gede atau ke puncak Pangrango. Dan bodohnya
kita, kita memilih puncak Pangrango karena lebih tingga dari puncak Gede,
dengan harapan mendapatkan view yang bagus diatas sana. Perjalanan menuju
puncak Pangrango membutuhkan waktu yang sangat lama dibandingkan menuju puncak
Gede.
Jam 06.00
WIb akhirnya kita sampai di puncak Pangrango. Dan ternyata view puncaknya
sangat garing, bila dibandingkan dengan usaha kita mendaki kepuncaknya yang
sangat menguras tenaga. Untungnya ada alun-alun Mandalawangi yang viewnya dapat
mengobati kekecewaan kita.
Sekian dari
saya.
Ini view dari puncak Pangrango. kita hanya dikasih ruang seluas itu untuk melihat indahnya samudra awan.
Ini view dari Mandala Wangi, saingan Suryakencana Gn.Gede.
Tips untuk
mendaki ke TNGGP via Cibodas
- - Jangan
mengikuti cara saya mendaki
-Jangan membawa golok atau pisau karena nanti akan disita saat di pos pemeriksaan
-Jangan membawa golok atau pisau karena nanti akan disita saat di pos pemeriksaan
- - Pakailah
sepatu gunung, jangan menggunakan sendal, karena banyak pendaki yang ditolak
ijinya - untuk mendaki karena menggunakan sendal. Tracknya juga membuat kaki
sakit
- - Bawa
perlengkapan mendaki yang memadai
- - Bawa
makanan dan obatan-obatan
Jangan lupa
tetap jaga lingkungan dan jangan vandalisme
0 comments:
Post a Comment